Kamis, 29 Oktober 2015

Jambu Biji Merah (Psidium guajava Linn.)

0


Jambu biji merah merupakan salah satu produk holtikultura yang termasuk komoditas internasional. Lebih dari 150 negara telah membudidayakan jambu biji, diantaranya Jepang, India, Taiwan, Malaysia, Brasil, Australia, Filipina dan Indonesia. Seperti buah tropis lainnya, jambu biji dikonsumsi dalam bentuk segar (sebagai buah meja) dan dijadikan bahan baku pangan olahan seperti sirup, sari buah, selai dan jeli (Parimin, 2005).

Sistematika Tumbuhan
Nama ilmiah jambu biji adalahPsidium guajava Linn. Psidium berasal dari bahasa Yunani, yaitu “psidium” yang berarti delima. Sementara “guajava” berasal dari nama yang diberikan oleh orang Spanyol. 
Adapun taksonomi tanaman buah jambu biji diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom         :  Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi               : Spermatophyta
Subdivisi         : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae (biji berkeping dua)
Ordo                : Myrtales
Famili              : Myrtaceae
Genus              : Psidium
Spesies            : Psidium guajava Linn.

Morfologi 
Jambu biji merupakan tanaman perdu bercabang banyak. Tingginya dapat mencapai 3-10 m. Umumnya umur tanaman jambu biji hingga sekitar 30-40 tahun. Tanaman yang berasal dari biji relatif berumur lebih panjang dibandingkan hasil cangkokan atau okulasi. Namun tanaman yang berasal dari okulasi memiliki postur lebih pendek dan bercabang lebih banyak sehingga dimudahkan perawatan tanaman. Tanaman ini sudah mampu berbuah saat berumur sekitar 2-3 bulan meskipun ditanam dari biji.
Batang jambu biji memiliki ciri khusus, diantaranya berkayu keras, liat, tidak mudah patah, kuat dan padat. Kulit kayu tanaman jambu biji halus dan mudah terkelupas. Pada fase tertentu, tanaman mengalami pergantian atau peremajaan kulit. Batang dan cabang-cabangnya mempunyai kulit berwarna coklat atau coklat keabu-abuan.
Daun jambu biji berbentuk bulat panjang, bulat langsing atau bulat oval dengan ujung tumpul atau lancip. Warna daunnya beragam seperti hijau tua, hijau muda, merah tua dan hijau berbelang kuning. Permukaan ada yang halus mengkilap dan halus biasa. Tata letak daun saling berhadapan dan tumbuh tunggal. Panjang helai daun sekitar 5-15 cm dan lebar 3-6 cm. Sementara panjang tangkai daun berkisar 3-7 mm.
Tanaman jambu biji dapat berbuah dan berbunga sepanjang tahun. Bunga keluar di ketiak daun. Kelopak dan mahkota masing-masing terdiri dari lima helai. Benang sari banyak dengan tangkai sari berwarna putih. Bunganya ada yang sempurna sehingga pembuahannya akan terbentuk bila terjadi penyerbukan. Ada pula yang tanpa penyerbukan sehingga terbentuk buah jambu biji tanpa biji. Jumlah bunga di setiap tangkai antara 1-3 bunga.
Buah jambu biji berbentuk bulat atau bulat lonjong dengan kulit buah berwarna hijau saat muda dan kuning muda mengkilap setelah matang. Untuk jenis tertentu, kulit buah berwarna hijau berbelang kuning saat muda dan berubah menjadi kuning belang-belang saat matang. Ada pula yang berkulit merah saat muda dan merah tua saat tua. Warna daging buah pada umumnya putih biasa, putih susu, merah muda, merah menyala serta merah tua. Aroma buah biasanya harum saat buah matang.
Tanaman jambu biji berakar tunggang. Perakarannya lateral, berserabut cukup banyak dan tumbuh relatif cepat. Perakaran jambu biji cukup kuat dan penyerapan unsur haranya cukup efektif sehingga mampu berbuah sepanjang tahun (Parimin, 2005).

Jenis Buah Jambu Biji

Hingga saat ini, terdapat lebih dari 97 varietas jambu biji yang tersebar di beberapa negara, termasuk Indonesia. Indonesia mempunyai banyak koleksi jenis tanaman jambu biji. Ada beberapa jenis yang banyak dikenal masyarakat Indonesia antara lain sebagai berikut.

1. Jambu biji bangkok
     
Jambu biji bangkok berasal dari Bangkok, Thailand. Buahnya berukuran besar dengan bobot sekitar 500-1.200 gram per buah. Daging buah tebal, berwarna putih dan bijinya sedikit. Kulit buah berwarna hijau muda mengkilap bila sudah matang. Rasa daging buah manis serta enak dengan tekstur keras dan renyah.

2. Jambu biji pasar minggu
   
Jambu biji pasarminggu adalah jenis jambu biji unggul karena hasil seleksi kultivar jambu biji kebun rakyat pada tahun 1920-1930. Bobot buah jambu ini sekitar 150-200 gram per buah. Bentuk buahnya agak lonjong seperti alpukat. Daging buahnya merah, berasa manis, bertekstur lembut dan beraroma harum. Kulit buah tipis dan berwarna hijau kekuning-kuningan dengan permukaan halus pada saat matang.

3. Jambu biji merah getas
     
Jambu biji merah getas merupakan hasil silangan antara jambu pasar minggu yang berdaging merah dengan jambu biji bangkok. Jambu biji merah getas memiliki keunggulan antara lain daging buahnya merah menyala atau merah cerah, tebal, berasa manis, harum dan segar. Ukuran buahnya cukup besar dengan ukuran 400 gram per buah. Jambu ini banyak diminati karena selain rasanya lebih enak, ternyata dapat meningkatkan trombosit darah pada penderita demam berdarah.

4. Jambu biji susu
    
Jambu biji susu berasal dari pasar minggu. Jambu ini banyak ditanam oleh masyarakat di daerah Citayam, Pasar minggu, Bogor, Indramayu dan Cirebon. Bentuk buah jambu biji susu bulat dan meruncing di bagian dekat tangkai buah. Dinamakan jambu biji susu karena daging buahnya berwarna putih seperti susu. Pada saat matang, kulit buah berwarna hijau muda, kuning, sampai keputihan. Rasa buahnya kurang manis dibandingkan dengan jambu biji merah getas atau jambu bangkok. Selain itu, buah mengandung banyak biji.

5. Jambu biji sukun
   
Jambu biji sukun cukup digemari karena merupakan salah satu jenis jambu biji tanpa biji (triploid). Ciri jambu sukun antara lain buahnya berbentuk bulat simetris atau persegi panjang. Jambu sukun memiliki bobot sekitar 300 gram per buah. Warna kulit buah hijau muda dan mengkilap setelah matang. Daging buah berwarna putih, tebal, padat serta bertekstur keras. Bagian luar buah terasa renyah dan semakin kedalam terksturnya semakin empuk. Rasa buah manis, enak dan segar sehingga cocok dijadikan buah segar atau dikonsumsi dalam bentuk segar.

6. Jambu biji australia
   
Jambu biji australia memiliki ciri yang unik, yaitu batang, daun, maupun buahnya berwarna merah tua. Jambu biji ini berasal dari Australia. Daunnya bebrbentuk bulat memanjang dengan ukuran panjang 12-13 cm dan lebar 6-7 cm. Dagingnya berwarna putih, berbiji banyak dan rasanya manis.

7. Jambu biji khemer

   
Jambu biji khemer termasuk jambu biji unggul dengan ciri-ciri bentuk buah bulat panjang dan melancip di bagian tangkainya, kulit buah warna hijau kekuningan dan daging buahnya berwarna merah. Bobot buah jambu biji khamer sekitar 350 garam per buah (Parimin, 2005).

Kandungan Kimia Jambu Biji Merah 
Jambu biji merah banyak mengandung zat kimia : pada buah, daun dan kulit batang pohonnya mengandung tanin, tapi pada bunganya tidak banyak mengandung senyawa tersebut. Selain mengandung tanin daun jambu biji merah juga mengandung zat lain seperti asam oleanolat, minyak atsiri, asam kratogolat, asam ursolat, asam psidiolat, asam guajaverin dan vitamin (Cahyono, 2010).
Kandungan gizi dalam 100 gram buah jambu biji merah adalah 36-50 kalori; 77-86 g air; 2,8-5,5 g serat; 0,9-1,0 g protein; 0,1-0,5 g lemak; 0,43-0,7 g abu; 9,5-10 g karbohidrat; 9,1-17 mg kalsium; 17,8-30 mg fosfor; 0,3-0,7 mg besi; 200-400 IU vitamin A; 200-400 mg vitamin C; 0,046 mg vitamin B; 0,03-0,04 mg vitamin B; 0,6-1,068 mg vitamin B; dan 82% bagian yang dimakan (Cahyono, 2010).

Manfaat Jambu Biji
Hampir semua bagian tanaman jambu biji bermanfaat bagi kehidupan. Kayu jambu biji yang halus dan sangat padat baik bila digunakan untuk ukiran atau patung bernilai tinggi. Di samping itu, kayunya yang halus, kuat dan tahan lama ini banyak dimanfaatkan menjadi aneka macam gagang, diantaranya gagang pacul, parang, pahat patung, alat penabuh gamelan, palu, sabit dan pisau. Selain itu, arang dari kayu jambu biji sangat baik untuk pembakaran karena apinya sangat panas, asap yang ditimbulkannya sedikit dan nyala apinya tahan lama.
Buah jambu biji dapat dikonsumsi dalam keadaan segar. Buah yang mentah atau setengah matang banyak digunakan untuk rujak. Selain itu, buahnya juga diolah menjadi sirup, sari buah, nectar, jeli, selai, kembang gula dan dodol.
Selain sebagai bahan pangan dan kerajinan, beberapa bagian jambu biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat resep pengobatan. Beberapa resep tanaman jambu biji telah terbukti mengobati diare, disentri, demam berdarah, gusi bengkak, sariawan, jantung dan diabetes.
Kandungan vitamin C buah jambu biji merah yang cukup tinggi sangat baik sebagai zat antioksidan. Selain itu, jambu biji juga kaya serat, khususnya pektin (serat larut air) yang dapat digunakan untuk membuat gel atau jeli. Manfaat pektin lainnya adalah menurunkan kolesterol dengan cara mengikat kolesterol dalam asam empedu dalam tubuh serta membantu pengeluarannya (Parimin, 2005).


Sumber :
Cahyono, B.  2010. Sukses Budi Daya Jambu Biji di Pekarangan dan Perkebunan. Yogyakarta: Lily Publisher.
Parimin, SP. 2005. Jambu Budidaya dan Ragam Pemanfaatannya. Jakarta : Penebar Swadaya
Steenis, Dr.C.G.G.J. Van1997. Flora untuk Sekolah di Indonesia. Cetakan ke-7. PT. Pradnya Paramita Jakarta

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com